MAKALAH
MANAJEMEN KEPERAWATAN
“OPERAN”
DI SUSUN
OLEH
KELOMPOK
I
Fajar Satria Maha
Muksalmina
Nuria Sari
Surya Nanda
Yulianan
Istikaratih
DOSEN
PEMBIMBING
Ns. Gustini Muzaputri,
M. Kep
YAYASAN CUT NYAK DHIEN
SEKOLAH TINGGI ILMU
KESEHATAN
PROGRAM STUDI ILMU
KEPERAWATAN
KOTA LANGSA 2014
_____________________________________________________________
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur kehadiran ALLAH SWT yang telah memberikan kesehatan
dan kesempatan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ini. Selawat dan
salam penulis sanjungkan kepada Nabi Besar MUHAMMAD SAW yang telah membawa umatnya
dari alam kegelapan kealam yang berilmu pengetahuan.
Penulis mengucapkan ribuan terimakasih kepada Dosen pengasuh yang
telah membimbing penulis menyelesaikan tugas yang Judul “Operan” pada
Mata Kuliah “Manajemen Keperawatan” dengan sebaik mungkin. Penulis sadar
bahwa dalam tugas ini banyak terdapat kesalahan dan kekurangan baik dalam
penulisannya maupun isinya. Oleh karna itu, penulis mengharap kritik dan saran
yang sifat nya membangun guna memperbaiki tugas yang akan datang. akhir kata
penulis mengucapkan terima kasih.
Wassalamualaikum Wr. Wb
Langsa, 27 September 2014
Penulis
Kelompok I
|
_____________________________________________________________
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ i
DAFTAR ISI............................................................................................................ ii
BAB I, PENDAHULUAN...................................................................................... 1
A.
Latar Belakang............................................................................................... 1
B.
Tujuan............................................................................................................ 3
C.
Manfaat.......................................................................................................... 4
BAB II, OPERAN.................................................................................................... 6
A.
Pengertian Operan.......................................................................................... 6
B.
Proses
Operan................................................................................................ 7
C.
Hal-hal yang perlu diperhatikan..................................................................... 9
D.
Alur
OPeran................................................................................................... 10
E.
Renstra
Operan.............................................................................................. 11
F.
Format
Operan............................................................................................... 15
G.
Komunikasi SBAR........................................................................................ 15
H.
SBAR Model................................................................................................. 17
I.
Laporan Kondisi Pasien Antar Shift Dinas.................................................... 17
BAB III, SKENARIO OPERAN........................................................................... 18
A.
Pemeran.......................................................................................................... 18
B.
Naskah Drama Operan................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 23
_____________________________________________________________
BAB I
LATAR BELAKANG
Manajemen adalah proses dalam menyelesaikan pekerjaan
melalui orang lain (Gilles, 1989). Dan menurut (Swanburg, 2000) mendefinisikan
manajemen sebagai ilmu atau seni tentang bagaimana menggunakan sumber daya
secara efisien, efektif, dan rasional untuk mencapai tujuan organisasi yang
telah ditetapkan sebelumnya. (Keliat, 2009).
Dalam kegiatan asuhan keperawatan di butuhkan yaitu
kemahiran dalam berkomunikasi, dan komunikasi yang baik itu mudah di mengerti,
singkat, jelas. Komunikasi juga sangat perlu saat melakukan segala hal dalam
kegiatan sehari-hari perawat dalam tindakan keperawatan maupun dalam bentuk
Operan. Dalam operan ini lah sering terjadi kekeliruan ataupun kesalahpahaman
informasi, dan disinilah perawat sangat di butuhkan dalam kemahiran
berkomunikasi.
Pada saat operan antar perawat, diperlukan suatu
komunikasi yang jelas tentang kebutuhan pasien, intervensi yang sudah dan yang
belum dilaksanakan, serta respons yang terjadi pada pasien. Perawat melakukan
operan bersama dengan perawat lainnya dengan cara berkeliling ke setiap pasien
dan menyampaikan kondisi pasien secara akurat di dekat pasien. Cara ini akan
lebih efektif dari pada harus menghabiskan waktu orang lain sekedar untuk
membaca dokumentasi yang telah kita buat, selain itu juga akan membantu perawat
dalam menerima operan secara nyata. (Nursalam, 2011).
Ada berbagai macam model operan yaitu model tradisional
dan operan disisi tempat tidur (bedside) yang penerapannya disesuaikan dengan
kondisi masing-masing ruangan. (Achmad, 2012). Operan tradisional hanya cukup
di meja perawat tanpa mengkonfirmasi keadaan pasien secara langsung. Hal ini menyebabkan
ketidakpuasan dari pasien dan perawat karena tidak ada komunikasi antara
perawat dengan pasien yang nantinya bermanfaat bagi pelayanan yang dilakukan.
(Rina, 2012).
Komunikasi yang efektif dalam lingkungan perawatan
kesehatan membutuhkan pengetahuan,
keterampilan dan empati. Ini mencakup mengetahui kapan harus berbicara, apa
yang harus dikatakan dan bagaimana mengatakannya serta memiliki
kepercayaan diri dan
kemampuan untuk memeriksa bahwa pesan telah diterima dengan benar.
Meskipun digunakan setiap hari dalam situasi klinis, keterampilan komunikasi
perlu dipelajari, dipraktekkan dan disempurnakan oleh semua perawat sehingga
mereka dapat berkomunikasi dengan jelas, singkat dan tepat dalam lingkungan
yang serba cepat dan menegangkan. Untuk itu diperlukan pendekatan sistematik
untuk memperbaiki komunikasi tersebut salah satunya dengan cara komunikasi teknik SBAR. (Rina,
2012).
Komunikasi Situasion Background Assessment Recommendation
(SBAR) dalam dunia kesehatan dikembangkan oleh pakar Pasien Safety dari Kaiser
Permanente Oakland California untuk membantu komunikasi antara dokter dan perawat.
Meskipun komunikasi SBAR di desain untuk kumunikasi dalam situasi
beresiko tinggi antara perawat dan dokter, teknik SBAR juga dapat
digunakan untuk berbagai bentuk operan tugas, misalnya operan antara perawat.
Di Kaiser tempat asalnya, teknik SBAR tidak hanya digunakan untuk
operan tugas antara klinis tapi juga untuk berbagai laporan oleh pimpinan unit
kerja, mengirim pesan via email atau voice mail serta bagian IT
untuk mengatasi masalah (JCI, 2010 dalam Penelitian Rina, 2012).
Dari hasil uraian di atas terdapat kaitannya operan terhadap
komunikasi perawat dalam melakukan kegiatan sehari-hari maupun saat menerapkan
asuhan keperawatan. Maka dari itu kelompok tertarik untuk membahas materi
Operan demi memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Keperawatan disemester ganjil
ditahun 2014 ini.
Tujuan
1.
Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dari penulisan makalah ini adalah untuk
mendapat pengetahuan tentang Operan dalam melakukan Asuhan Keperawatan.
2.
Tujuan Khusus
a.
Untuk mengetahui pengertian dari Operan
b.
Untuk mengetahui Prosedur Operan
c.
Untuk mengetahui hal-hal yang diperhatikan dalam Operan
d.
Untuk mengetahui Komunikasi SBAR
e.
Untuk mengetahui prosedur SBAR dalam Operan
Manfaat
Manfaat dalam penulisan makalah ini bermanfaat bagi seorang
Perawat, Pasien, Pendidikan dan Mahasiswa.
1.
Manfaat bagi Perawat
a.
Meningkatkan kemampuan komunikasi antar perawat
b.
Menjalin hubungan kerjasama dan bertanggung jawab antar perawat
c.
Pelaksanaan asuhan keperawatan terhadap pasien yang
berkesinambungan
d.
Perawat dapat mengikuti perkembangan pasien secara paripurna dan
meminimalkan terjadinya kesalahan tindakan.
2.
Manfaat bagi Pasien
a.
Pasien dan keluarga menjadi lebih nyaman.
b.
Pasien dan keluarga dapat menyampaikan masalah secara langsung
bila ada yang belum terungkap.
3.
Manfaat bagi Pendidikan
a.
Memiliki mahasiswa/i yang berkompeten
b.
Meningkatkan derajat pendidikan khususnya keperawatan
4.
Manfaat bagi Mahasiswa
a.
Mahasiswa dapat menerapkan komunikasi yang baik
b.
Menjadikan suatu bimbingan belajar yang baik
c.
Sebagai dasar acuan menerapkan operan dengan baik saat praktik
klinik/Rumah Sakit.
BAB II
OPERAN
A.
Pengertian Operan
Operan merupakan sistem kompleks yang didasarkan pada
perkembangan sosio-teknologi dan nilai-nilai yang dimiliki perawat dalam
berkomunikasi. Operan shif berperan penting dalam menjaga kesinambungan layanan
keperawatan selama 24 jam (Kerr, 2002). Tujuan komunikasi selama operan adalah
untuk membangun komunikasi yang akurat, reliabel (Lardner, 1996), tentang
tugas-tugas yang akan dilanjutkan oleh staf pada shif berikutnya agar layanan
keperawatan bagi pasien berlangsung aman dan efektif, menjaga keamanan,
kepercayaan, dan kehormatan pasien, mengurangi kesenjangan dan ketidak akuratan
perawatan, serga memberi kesempatan perawat meninggalkan pelayanan langsung.
(Achmad, dkk, 2012).
Operan merupakan teknik atau cara untuk menyampaikan
dan menerima sesuatu (laporan) yang berkaitan dengan keadaan pasien. Operan
pasien harus dilakukan seefektif mungkin dengan menjelaskan secara singkat,
jelas dan lengkap tentang tindakan mandiri perawat, tindakan kolaboratif yang sudah
dan yang belum dilakukan serta perkembangan pasien saat itu. Informasi yang
disampaikan harus akurat sehingga kesinambungan asuhan keperawatan dapat
berjalan dengan sempurna. Operan dilakukan oleh perawat primer keperawatan
kepada perawat primer (penanggung jawab) dinas sore atau dinas malam secara
tertulis dan lisan. (Nursalam, 2011).
Menurut Keliat, 2009. Operan adalah komunikasi dan
serah terima pekerjaan antara shift pagi , sore dan malam. Operan dari shif
malam ke shif pagi dan dari shif pagi ke shif sore dipimpin oleh kepala
ruangan, sedangkan operan dari shif sore ke shif malam dipimpin oleh penanggung
jawab shif sore.
B.
Proses Operan
Tahap
|
Kegiatan
|
Waktu
|
Tempat
|
Pelaksana
|
Persiapan
|
1. Timbang terima dilaksanakan setiap pergantian shift/ operan
2. Prinsip timbang terima semua pasien baru masuk dan pasien yang
dilakukan timbang terima khususnya pasien yang memiliki permasalahan belun/
dapat teratasi serta yang membutuhkan observasi lebih lanjut
3. PP menyampaikan timbang terima pada PP berikutnya, hal yang perlu
disampaikan dalam timbang terima:
a. Jumlah pasien
b. Identitas klien dan diagnosis medis
c. Data (keluhan/ subjektif dan objektif)
d. Masalah keperawatan yang masih muncul
e. Intervensi keperawatan yang belum dilaksanakan (secara umum).
f. Intervensi kolaboratif dan dependen.
g. Rencana umum dan persiapan yang perlu dilakukan (persiapan operasi,
pemeriksaan penunjang, dll).
|
5
menit
|
Ners
station
|
PPdan
PA
|
Pelaksanaan
|
1. Kedua kelompok dinas sudah siap (shift jaga)
2. Kelompok yang akan bertugas menyiapkan buku catatan.
3. Kepala ruang membuka acara timbang terima.
4. Perawat yang melakukan timang terima dapat melakukan klarifikasi,
tanya jawab, dan melakukann validasi terhadap hal-hal yang telah ditimbang
terimakan an berhak menanyakan mengenai hal-hal yang kurang jelas.
5. Kepala ruangan/ PP menanyakan kebutuhan dasar pasien
6. Penyampaian yang jelas, singkat, dan padat.
7. Perawat yang melaksanakan timbang terima mengkaji secara penuh
terhadap masalah keperawatan, kebutuhan, dan tindakan yang telah/ belum
dilaksanakan serta hal-hal penting lainnya selama masa perawatan.
8. Hal-hal yang sifatnya khusus dan memerlukan perincian yang matang
sebaiknya dicatat secara khusus untuk kemudian diserahterimakan kepada
petugas berikutnya.
9. Lama timbang terima hntuk tiap pasien tidak lebih dari lima menit
kecuali pada kondisi khusus dan memerlukan keterangan yang rumit
|
20
menit
|
Ners
station
Ruang
perawatan
|
KARU, PP dan PA
|
|
1. Diskusi.
2. Pelaporan untuk timbang terima dituliskan secara langsung pada format
timbang terima yang ditandatangani oleh PP yang jaga saat itu dan PP
yang jaga berikutnya diketahui oleh
kepala ruang.
3. Ditutup oleh kepala ruang
|
5
menit
|
Ners
station
|
KARU, PP dan PA
|
C.
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan
1.
Dilaksanakan
tepat pada saat pergantian shift
2.
Dipimpin
oleh kepala ruangan atau penanggung jawab pasien (PP)
3.
Diikuti
oleh semua perawat yang telah dan yang akan dinas.
4.
Informasi
yang disampaikan harus akurat, singkat, sistematis, dan menggambarkan kondisi
pasien saat ini serta menjaga kerahasiaan pasien.
5.
Operan
harus berorientasi pada permasalahan pasien.
6.
Pada
saat Operan di kamar pasien, mengunakan volume suara yang cukup sehingga pasien
disebelahnya tidak mendengar sesuatu yang rahasia bagi klien. Sesuatu yang
dianggap rahasia sebaiknya tidak dibicarakan secara langsung didekat pasien.
7.
Sesuatu
yang mungkin membuat klien terkejut dan shock sebaiknya dibicarakan di nurse
station.
D.
Alur Operan
Alur dan format
pedoman operan di ruang MPKP menurut (Achmad, dkk., 2012) adalah sebagai
berikut:
Nurse Station:
1.
Operan dipimpin kepala ruangan
2.
Ketua Tim melaporkan secara verbal dan
tertulis kondisi pasiennya berdasarkan
dokumentasi keperawatan.
3.
Ketua Tim/Penanggung jawab sif
dan perawat pelaksana dalam tim mencatat hariannya
4.
Proses klasifikasi informasi.
|

Bedside
1.
Kepala ruangan memimpin ronde ke tempat
tidur pasien
2.
Validasi data pasien.
|

Nurse Station
1.
Kepala ruangan merangkum informasi operan,
memberikan umpan balik dan saran tidak lanjut.
2.
Menutup operan (doa dan bersalaman).
|

Nurse Station
Ketua Tim/Penanggung Jawab mulai kegiatan pre-conference
bersama anggota tim/perawat pelaksana.
|
E.
Renstra Operan
a.
Pelaksanaan
Operan
Hari/ tanggal :
Pukul :
Topik :
Tempat :
b.
Metode
1. Diskusi
2. Tanya jawab
c.
Media
1. Status klien
2. Buku Operan
3. Alat tulis
4. Leaflet
5. Sarana dan prasarana perawatan
d.
Pengorganisasian
Kepala ruangan :
Perawat primer (pagi) :
Perawat primer (sore) :
Perawat associate
(pagi) :
Perawat associate
(sore) :
Perawat associate
(malam) :
Perawat associate
(libur) :
Pembimbing/
supervisor :
e.
Uraian
kegiatan
1. Prolog
Pada hari....... jam....... seluruh perawat ( PP dan PA) shift
pagi dan sore serta kepala ruangan berkumpul di nurse station untuk melakukan operan.
2. Sesi I di Nurse station
Kepela ruangan memimpin dan membuka acara yang didahului dengan
doa dan kemudian mempersilahkan PP dinas pagi untuk melaporkan keadaan dan
perkembangan pasien selama bertugas kepada PP yang akan berdinas selanjutnya
(sore). PP dan PA shift sore memberikan
klarifikasi keluhan, intervensi keperawatan yang sudah dan belum dilaksanakan
(secara umum), intervensi kolaboratif dan dependen, rencana umum dan persiapan
yang perlu dilakukan (persiapan operasi, pemeriksaan penunjang dll), hal yang
belum jelas atas laporan yang telah disampaikan. Setelah melakukan timbang terima
di nurse station berupa laporan tertulis dan lisan, kemudian diteruskan di
ruang perawatan pasien
3. Sesi II di Ruang Perawatan pasien
Seluruh perawat dan kepala ruangan bersama-sama melihat ketempat
pasien. PP dinas selanjutnya mengklarifikasi dan memvalidasi data langsung
kepada pasien atau keluarga yang mengalami masalah khusus. Untuk pasien yang
tidak mengalami masalah khusus, kunjungan tetap dilaksanakan. Lama kunjungan
tidak lebih lima menit perpasien. Bila terdapat hal-hal yang bersifat rahasia bagi
pasien dan keluarga perlu diklarifikasi, maka dapat dilakukan di nurse station
setelah kunjungan kepasien berakhir.
4. Epilog
Kembali ke nurse station. Diskusi tentang keadaan pasien yang
bersifat rahasia. Setelah proses operan selesai dilakukan, maka kedua PP
menandatangani laporan operan dengan diketahui oleh kepala ruangan.
f.
Evaluasi
1. Struktur (input)
Pada operan, sarana dan prasarana yang menunjang telah tersedia
antara lain: catatan timbang terima, status klien dan kelompok shift oepran.
Kepala ruang selalu memimpin kegiatan operan yang dilaksanakan pada pergantian shift, yaitu malam ke pagi
dan pagi ke sore. Kegiatan oepran pada shift sore ke malam dipimpin oleh
perawat primer yang bertugas pada saat itu.
2. Proses
Proses operan dipimpin oleh kepala ruang dan dilaksanakan oleh
seluruh perawat yang bertugas maupun yang akan mengganti shift. Perawat primer
mengoperkan ke perawat primer berikutnya yang akan mengganti shift. Operan
pertama dilakukan di nurse station kemudian ke ruang perawatan pasien dan
kembali lagi ke nurse station. Isi operan mencakup jumlah pasien, diagnosis
keperawatan, dan intervensi yang belum/sudah dilakukan. Waktu unutuk setiap
pasien tidak lebih dari lima menit saat klarifikasi ke pasien.
3. Hasil
Operan dapat dilaksanakan setiap pergantian shift. Setiap
perawat dapat mengetahui perkembangan pasien. Komunikasi antar perawat berjalan
dengan baik.
F.
Format Operan
FORMAT
OPERAN PENDERITA
Nama Pasien
|
:
|
|
Kamar
|
:
|
Umur
|
:
|
|
Dx. Medis
|
:
|
Tanggal
|
:
|
|
|
|
Asuhan
Keperawatan
|
Operan
|
||
Sift Pagi
|
Sift Sore
|
Sift Malam
|
|
Masalah Keperawatan
|
|
|
|
Data Fokus
(Subyektif & Obyektif)
|
S:
O:
A:
P:
|
S:
O:
A:
P:
|
S:
O:
A:
P:
|
Intervensi yang sudah
Dilakukan
|
|
|
|
Intervensi yang belum
Dilakukan
|
|
|
|
Hal-hal yang perlu di
Perhatikan (Lab, Obat,-
Advis Medis)
|
|
|
|
Tanda Tangan PP
|
PP Pagi:
PP Sore:
Karu:
|
PP Sore:
PP Malam:
|
PP Malam:
PP Pagi:
Karu:
|
G.
Komunikasi SBAR
Komunikasi SBAR adalah komunikasi dengan menggunakan alat yang
logis untuk mengatur informasi sehingga dapat ditransfer kepada orang lain
secara akurat dan efisien. Komunikasi dengan menggunakan alat terstruktur SBAR untuk mencapai keterampilan
berfikir kritis serta menghemat waktu. (Rina, 2012)
Konsep SBAR
Menurut Rina, 2012 konsep SBAR yaitu
sebagai berikut;
1. S (siuation) Situation merupakan kondisi terkini yang sedang
terjadi pada pasien.
-
Mengidentifikasi
diri, unit, pasien, dan nomor kamar.
-
Nyatakan
masalah secara singkat: apa, kapan dimulai,
dan tingkat keparahan.
2. B (background)
Sediakan informasi latar belakang yang sesuai dengan situasi,
meliputi:
- Daftar pasien
- Nomor medical record
- Membuat diagnosa dan tanggal pendiagnosaan
- Daftar obat terkini, alergi, dan hasil labor.
- Hasil terbaru tanda-tanda vital pasien
- Hasil labor, dengan tanggal dan waktu pengambilan serta hasil dari
tes labor sebagai pembanding
- Informasi klinik lainnya
Background merupakan informasi penting tentang apa yang
berhubungan dengan kondisi pasien terkini.
3. A (assessment/pengkajian)
Assessment merupakan hasil pengkajian dari kondisi pasien yang
terkini
4.
R
(recommendation)
Recommendation merupakan apa saja hal yang perlu dilakukan untuk
mengatasi masalah pasien pada saat ini.
H. SBAR
Model
Menurut Rina, 2012;
1. Komunikasi menjadi efektif dan efisien
2. Menawarkan sebuah cara yang simple untuk standart komunikasi
dengan menggunakan 4 elemen umum
3. Mencerminkan umum dan nursing process
4. Membuat bahasa yang umum
I.
Laporan Kondisi Pasien Antar Shift DinaS (Dengan SBAR)
Menurut (Rina, 2012) Sebelum Operan pasien :
1. Dapatkan pengkajian kondisi pasien terkini.
2. Kumpulkan data-data yang diperlukan yang berhubungan kondisi
pasien yang akan dilaporkan
3. Pastikan diagnosa medis pasien dan prioritas masalah keperawatan
yang harus dilanjutkan
4. Baca & pahami catatan perkembangan terkini & hasil
pengkajian perawat shif sebelumnya.
5. Siapkan medical record pasien termasuk rencana perawat harian.
BAB III
SKENARIO OPERAN
A. Pemeran
Karu : Fajar Satria Maha
Katim : Istikaratih
Perawat
Sift Malam:
1. Surya Nanda (Pj Shift Malam)
2. Yuliana
Perawat Sift Pagi:
1. Muksalmina
2. Nuria Sari
B.
Naskah Drama Operan
Pagi
pukul 7.45 wib, tiba lah perawat Sift Pagi beserta Karu,
Perawat
Pagi : Assalamualaikum,,
Perawat
malam : Walaikumsalam
Yuli : ehh,, sudah datang...
Ria : iya, , , alhamdulillah tepat
waktu...
Surya : yasudah, letakkan dulu tasnya di
ruang...
Ria : baiklah,,
Detik-detik
Proses Operan pun tiba pada jam 08.00 Wib, setelah lengkap Karu, Katim dan
perawat shift pagi datang...
Karu : (melihat jam) sudah jam 08.00 nih,
sudah waktunya operan sift
malam dengan shift pagi...
Surya : baik pak,, mari kita mulai saja operan
pagi ini
Karu : yasudah, langsung saja...
Assalamualaikum,,, (membuka acara operan)
Sebelum memulai operan ini alangkah baiknya kita berdoa menurut
agama dan kepercayaan masing-masing.. do’a dimulai... selesai...
Baik, untuk Pj malam, bg Surya bisa disampaikan laporan pagi
ini,.silahkan...
Surya : baik, terimakasih..
Untuk operan pagi ini ada 4 pasien.. nah dari ke empat ini ada 2
pasien baru.. di kamar 3 & 4...
Pasien Pertama (PJ surya)
S
|
:
|
-
Tn.
F (49 Tahun)
-
Kamar
1
-
Dx:
Asma
-
Keadaan
komposmetis
-
Klien
masih sesak napas
-
Pernapasan
cuping hidung
-
Pernapasan
cepat
-
Terdapat
sekret yang kental
|
B
|
:
|
-
Telah
diberikan terapi O2 2 liter
-
Telah
diberikan terapi nebulizar
|
A
|
:
|
-
Pemeriksaan
TTV
o TD : 130/90 mmHg
o P : 80 x/m
o R : 30 x/m
o T : 37 oC
-
Diet
M2
-
Terapi
IVFD RL 20 tts/m
|
R
|
:
|
-
Lakukan
pemeriksaan TTV setiap 5 jam
-
Lakukan
pemberian terapi nebulizer 12 x/j
-
Pantau
pemberian Terapi O2
|
Ratih : ada yang
perlu di cek bg? cek sputum?
Surya : tidak ada
ratih,,
Muksal : masih sering
sesak bapak ini?
Surya : bapak ini
masih sesak,, jadi terapi O2 nya tolong nanti di pantau.
Muksal : oh iyaa bg..
Pasien Kedu (PJ surya)
S
|
:
|
-
Tn.
B (40 Tahun)
-
Kamar
2
-
Dx:
GE
-
Pasien
mengatakan badannya masih lemas
-
Turgor
kulit jelek
|
B
|
:
|
-
Kekurangan
cairan
-
Telah
diberikan terapi IVFD RL 20tts/m
|
A
|
:
|
-
Pemeriksaan
TTV
o TD : 130/80 mmHg
o P : 80 x/m
o R : 22 x/m
o T : 36 oC
-
Diet
M2
|
R
|
:
|
-
Lanjutkan
pemberian terapi IVFD RL 20tts/m
-
Diet
M2
|
Ria : bapak ini
ada muntah bang?
Surya : ada tadi
malam.. pantau intake & output nya yaa..
Pasien Ketiga (Perawat yuli)
S
|
:
|
-
Tn.
I (48 Tahun)
-
Kamar
3
-
Dx:
Post Ob Debridemen et DM + selulitas pada lengan atas sebelah kiri.
|
B
|
:
|
-
Hb
10
-
KGD
145
|
A
|
:
|
-
Pemeriksaan
TTV
o TD : 120/90 mmHg
o P : 70 x/m
o R : 22 x/m
o T : 37 oC
-
Diet
M2
-
Urine
pekat
|
R
|
:
|
-
Cek
Hb
-
Kontrol
intake & output
-
Kontrol
TTV setiap 3 jam
-
Cek
KGD setiap 2 jam
|
Ria : iya bg,,Hb
terakhir berapa td kak yul ?
Yuli : terakhir HB
nya 10, cek Hb nya lagi nanti jangan lupa.
Ria : baik
kak,,,
Pasien Keempat (perawat yuli)
S
|
:
|
-
Tn.
S (35 Tahun)
-
Kamar
4
-
Dx:
Hepatitis
-
Pasien
lemas, kurang nafsu makan
-
Kelihatan
kuning
|
B
|
:
|
-
Bilirubin
2,1 mg/dl (N= 0,1 – 1,2 mg/dl)
-
Tidak
memiliki riwayat alergi
|
A
|
:
|
-
Pemeriksaan
TTV
o TD : 110/90 mmHg
o P : 60 x/m
o R : 24 x/m
o T : 36,7 oC
-
Diet
M2
-
Terapi
IVFD RL 20 tts/m
|
R
|
:
|
-
Cek
Bilirubin
-
Cek
Hb
|
Muksal : ini HB nya
berapa kak?
Yuli : hasilnya
belum keluar, nanti di ambil ya..
Baik,, itu saja.. ada yang kurang jelas ???
Muksal : ya sudah, sudah...
Fajar : langsung aja kepasiennya.. bawa
statusnya
Surya : (kamar 1-4) siang bapak,, kami mau
operan, ini teman saya
Ratih, Muksal dan ria yang
nanti akan merawat bapak sampai jam
14.00 siang.. dan ada
juga Karu di pagi ini pak, ini pak Fajar.
Surya : baik,, sudah selesai,
Fajar : mari kita kembali keruangan...
Dan
penandatangani hasil operan dinas malam.. selanjutnya.....
Fajar : operannya sudah selesai, pasti sudah
lengkap semua. Nah bagi
yang dinas pagi selamat bertugas. Dan yang shift malam kalau mau
pulang silahkan, dan yang lain menyesuaikan. Dan sebelum mengakhiri hasil
operan ini,, kita berdo’a dulu menurut agama dan kepercayaan masing-masing,
supaya selamat sampai tujuan, berdo’a dimulai.. berdo’a selesai..
untuk acara selanjutnya, silahkan untuk menyesuaikannya
masing-masing.. terimakasih
assalamualaikum..
Perawat : Walaikumsalam..
Surya
& Yuli : kalau begitu kami pulang dulu ya.. assalamualaikum...
Perawat : walaikumsalam..
Ratih : iya, hati-hati dijalan..
DAFTAR PUSTAKA
Nursalam. 2011. Manajemen
Keperawatan Aplikasi dalam Praktik
Keperawatan Profesional. Jakarta : Salemba Medika
Rostandi Purba, Juli. Achmad fathi. 2012. Jurnal Gaya Kepemimpinan dan
Manajemen Koflik Kepala Ruangan di Instalasi Rindu A RSUP H. Adam Malik Medan
Rina. 2012. Tesis...
Sugiharto, A. S, Dkk. 2012. Manajemen Keperawatan
Aplikasi MPKP di Rumah Sakit. Jakarta: EGC